Imunisasi MR Dilanjutkan di Sejumlah Daerah Sambil Menunggu Sertifikat Halal
Pekanbaru – Setelah diminta ditunda, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru akhirnya memutuskan imunisasi MR dilanjutkan. Program imunisasi campak-rubella (Mealess Rubella/MR) ini masih dipertanyakan warga, terutama soal kehalalan vaksin yang digunakan.
Fenomena ini diamini Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru Zaini Rizaldi Saragih. Per hari ini, Senin (6/8), ia mengatakan masih banyak orangtua yang tak ingin anaknya diimunisasi MR.
Meski demikian, Dinkes Pekanbaru tetap menjalankan program sesuai amanah pusat. Pemberian imunisasi MR cuma dilakukan pada orangtua yang tidak mempermasalahkan vaksi buatan India itu.
Dalih Zaini, selama Kementerian Kesehatan dan Dinkes Provinsi Riau tak mengintruksikan ditunda, mereka tetap pada rencana awal. Ia pun terus mengampanyekan bahwa imunisasi ini sangat penting dan dibutuhkan anak-anak.
Baca Juga:
- 31 Juta Anak Butuh Imunisasi Campak dan Rubela, MUI: Tunggu Dulu
- Menteri Nila Moeloek Perintahkan Imunisasi Difteri Jalan Terus
- Imunisasi Campak dan Rubella Wajib bagi Anak Indonesia
Dinkes mengungkapkan sampai berita ini dibuat, mereka sudah melakukan imunisasi pada 21.358 anak.
Sedangkan dari laporan 21 Puskesmas di Pekanbaru, masih ada sekitar 4 ribuan anak-anak yang belum mendapat imunisasi karena tak mendapat izin orangtuanya.
Kendati masih ada penolakan, Zaini mengatakan hal ini tergolong wajar. Vaksinasi MR, katanya, masih terbilang baru. Ia pun mengakui bahwa vaksin tersebut memang belum memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia.
“Kami hanya melakukan upaya untuk menyelamatkan kesehatan masyarakat. Kalau masih ada penolakan mau bagaimana lagi,” katanya.
Sebelumnya, Pemprov Riau sendiri memang sempat menyatakan akan menunda pelaksanaan imunisasi MR khusus bagi anak muslim. Hal ini sesuai dengan arahan Kemenkes berdasarkan kesepakatan kementerian dengan MUI.
“Tindakan kita sesuai dengan arahan Kemenkes. Karena ada beberapa hasil kesepakatan antara Menkes dan MUI, jadi itu yang kita ikuti,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, Sabtu lalu.
Di daerah lain, misalnya Bengkulu, Dinkes Kabupaten Mukomuko, tetap menargetkan imunisasi dilanjutkan untuk semua pelajar SD hingga SMP bisa tuntas Agustus ini.
“Semua anak sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama diimunisasi MR pada bulan ini, sesuai dengan jadwal imunisasi MR secara nasional,” kata Kepala Dinkes Mukomuko, Jun Harto.
Di daerahnya, kurang lebih sebanyak 54.208 anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun menjadi sasaran imunisasi MR tahun ini. Sampai sekaran, baru 4.000 anak SD hingga SMP di 7 dari 17 puskesmas di daerahnya yang sudah dapat imunisasi MR.
“Kalau sebanyak 17 puskesmas melaksanakan imunisasi MR, maka jumlah siswa yang mendapatkan MR bisa mencapai puluhan ribu orang,” ujarnya.
Terkait penolakan, Dinkes Mukomuko sendiri rutin mensosialisasikan program ini kepada masyarakat melalui kepala desa, petugas kesehatan puskesmas, organisasi perangkat daerah (OPD).
Mereka juga menggunakan media cetak lokal, plus elektronik di daerah itu agar program ini diketahui warga setempat.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: