Connect with us

Investor Negara Maju Beralih ke Ekuitas Emerging Markets, Saham Asia Tenggara Naik

Jakarta – Setelah mengalami kenaikan kuartal terpanjang pada ekuitas AS, sejak 2015, investor kini mencari peluang baru ke emerging markets. Indeks MSCI AC Asean, melaju selama delapan sesi perdagangan berturut-turut, periode kenaikan terpanjang sejak 2015.

“Selama ini kinerja ekuitas AS sudah berkembang sangat bagus, dan kini investor mulai berpikir untuk mendiversifikasikan investasinya, cenderung mengarah ke emerging markets,” kata Mark Mobius, kepala eksekutif Templeton Emerging Markets Group, seperti dikutip Bloomberg.

Sejak akhir September 2015 lalu, indeks S&P 500 mengalami reli sebesar 28 persen, mengalahkan indeks MSCI All World. Kendati demikian, laporan Bank of America Merrill Lynch pekan lalu menyebutkan, arus keluar dana dari ekuitas AS hingga akhir pekan lalu sudah mencapai US$2,5 miliar. Sementara itu, mengutip EPFR Global Data, saham-saham emerging markets berhasil menarik dana sekitar US$200 juta.

Mobius memperkirakan, di masa mendatang, ekuitas emerging markets akan mengalahkan kinerja pasar ekuitas negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, kenaikan pendapatan dan valuasi yang lebih murah. “Kondisi tersebut akan berlangsung sekitar lima tahun segera setelah mendapatkan momentum,” ujarnya.

Bursa Asia Tenggara Pimpin Kenaikan Asia Pasifik 
Sejauh ini, bursa saham Asia Tenggara sudah muncul sebagai pemimpin kawasan Asia Pasifik dalam menarik dana investor. Peluncuran rudal Korea Utara berikut respon Presiden AS Donald Trump, serta kemungkinan lanjutan pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve, tidak mencegah investor untuk mengalirkan dananya ke saham-saham Asia Tenggara.

Indeks MSCI AC Asean, melaju selama delapan sesi perdagangan berturut-turut, mencatatkan periode kenaikan terpanjang dalam lima tahun terakhir. Indeks saham acuan di kawasan tersebut naik 16 persen pada tahun ini, tertinggi sejak 2012, mengalahkan laju indeks MSCI World yang meningkat sebesar 11 persen.

“Latar belakang kondisi global kondusif terhadap kinerja tinggi emerging markets karena mendukung peningkatan momentum pertumbuhan, sebelum laju inflasi dan suku bunga tinggi mulai mengancam,” ujar Alan Richardson, manajer investasi Samsung Asset Management.

Kekhawatiran geopolitik, menurut Richardson, tidak membebani ekuitas Asia Tenggara, karena investor masih meyakini bahwa [ketegangan itu], hanya “konfrontasi simbolis”, bukan isu krusial yang akan memicu “konflik militer sesungguhnya.” (kk – ipotnews)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya