Connect with us

Jenuh, Minyak Mentah Melemah

minyak

New York – Akhir Perdagangan Kamis, Minyak tergelincir menjauh dari level tertinggi sejak 2015 yang dicapai awal pekan ini didorong ketegangan di Irak utara menyusul referendum oleh wilayah Kurdistan yang mendukung kemerdekaan memacu kekhawatiran terhadap pasokan.

Minyak mentah meningkat tajam dalam dua setengah pekan terakhir karena para pedagang mengantisipasi permintaan baru dari pengilangan Amerika Serikat yang memulai operasi setelah terhenti akibat Badai Harvey. Produsen minyak utama dunia juga mengindikasikan bahwa mereka akan mempertahankan pengurangan produksi untuk membatasi pasokan.

Patokan Amerika, minyak mentah berjangka light sweet atau West Texas Intermediate, menguat sembilan persen dalam 14 hari perdagangan, dengan Brent–patokan Eropa dan internasional–naik tujuh persen pada periode yang sama.

Kedua tolok ukur tersebut mendekati level jenuh beli (overbought), berdasarkan indeks kekuatan relatif, yang mengukur kecepatan dan besaran pergerakan harga. “Kita telah reli yang sangat mengesankan di sini dan saya pikir kita akan mengalami pullback(kemunduran),” kata Robert Yawger, direktur bidang energi berjangka di Mizuho, New York.

Minyak WTI ditutup turun 58 sen atau sekitar 1,1 persen menjadi US$51,56 per barel setelah mencapai level tertinggi intraday lima bulan di posisi US$52,86, per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Kamis (28/9) atau Jumat (29/9) dini hari WIB.

Brent menyusut 49 sen atau 0,9 persen menjadi US$57,41 per barel, setelah mencapai level tertinggi lebih dari dua tahun di posisi US$59,49 pada penutupan Selasa, pasca pemungutan suara referendum, Senin, yang mendorong Turki mengancam untuk menutup pipa minyak di kawasan itu.

Kurdistan Irak memilih mendukung kemerdekaan, mendorong Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk mengatakan bahwa dia dapat menggunakan kekuatan untuk mencegah terbentuknya negara Kurdi yang independen dan mungkin akan menutup “keran” minyak dari kawasan tersebut.

“Kurdistan dan Irak utara sekarang mengekspor 500.000-550.000 barel per hari (bph). Itu akan menjadi kerugian besar bagi pasar,” ungkap Tamas Varga, analis dari pialang PVM Oil Associates.

Turki menegaskan hanya berurusan dengan pemerintah Irak terkait minyak mentah, kata kantor Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi. 

KR – Ipotnews

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya