Connect with us

Kata Waze Soal Kemacetan di Jakarta

Direktur Pengembangan Waze, Di-Ann Eisnor, saat memberikan paparannya mengenai kemacetan di Indonesia dalam acara Google for Indonesia yang diadakan Kamis, 24 Agustus 2017 lalu. Google Indonesia

Jakarta – Tampilan demi tampilan dalam layar power point yang ditunjukkan Direktur Pengembangan Waze, Di-Ann Eisnor, cukup membuat peserta acara Google for Indonesia tercengang. Sebagian mengangguk-angguk tanda mengiyakan, beberapa juga menggeleng-geleng seakan tak percaya mengapa bisa sampai begitu.

Siang itu, Di-Ann menyampaikan bahwa semenjak dihapusnya aturan 3 in 1 (three-in-one), kemacetan di Jakarta tidak berkurang. Namun justru semakin parah hingga 101 persen. Sang direktur aplikasi berbasis navigasi sosial Waze itu pun menegaskan bahwa sudah seperti itulah ruwetnya situasi transportasi Jakarta.

“Saat three-in-one dicabut angka kemacetan naik masif sampai 101 persen di jalur protokol yang dulunya berlaku three-in-one. Di jalur alternatif sama macetnya, angka lalu lintas tersendat naik 30 persen,” jelasnya. Meski demikian, Di-Ann tetap menunjukkan sisi positif dari hilangnya kebijakan itu, yakni hilangnya joki-joki 3 in 1.

Adapun data tersebut ia dapatkan dari mitra aplikasi Waze, yakni Jakarta Smart City. Ia mengungkap bahwa dirinya sempat merasa kesulitan saat meneliti data-data tersebut. Utamanya saat ia harus memisahkan data kemacetan yang sesungguhnya dengan variabel kemacetan Jakarta yang disebabkan adanya pembangunan 13 proyek infrastruktur baru.

“Saat ini di Jakarta ada 13 proyek infrastruktur besar yang sedang berlangsung. Lokasinya sangat dekat sekali dengan jalur protokol yang dulunya berlaku three-in-one,” ungkapnya seraya mengatakan hal tersebut juga menjadi faktor bertambanya kemacetan di Ibu Kota.

Di-Ann lantas menyebutkan adanya peraturan baru yakni pelat ganjil-genap sebagai pengganti aturan 3 in 1. Aturan ini, lanjutnya, dinilai cukup berhasil menurunkan lama perjalanan aktual dari poin A ke poin B hingga 19 persen. Singkatnya, aturan ini membuat perjalanan agak lebih cepat dibanding biasanya.

“Angka penurunan ini bisa dikatakan baik, bahkan salah satu yang terbaik,” sambungnya dalam acara yang diadakan di Ciputra Artpreneur, Jakarta, itu.

Hal itu pula yang mendasari aplikasi Waze kini menambah fitur baru yakni penentuan rute berdasarkan pelat nomor ganjil-genap yang dinilai pas untuk penggunanya di Jakarta. Bahkan Waze juga melengkapinya dengan perintah suara dalam bahasa Indonesia sehingga pengendara tak perlu memegang ponselnya.

“Fitur baru yang sudah bisa digunakan sekarang adalah memakai suara pemandu bernama Dian yang kini jauh lebih pintar dan bisa menyebutkan nama jalan dengan baik dalam Bahasa Indonesia,” sambungnya. Hal ini dilakukan Waze sebagai bentuk peningkatan layanannya karena di Indonesia pengguna aktif Waze sudah lebih dari dua juta orang.

W. Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya