Connect with us

KH Maruf Amin Datangi Kantor PBNU untuk Pamit

Maruf Amin pamit ke PBNU
Kantor PBNU(Foto: Istimewa)

Jakarta – KH Maruf Amin hari ini, Selasa (14/8), datang ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk berpamitan. Maruf Amin pamit sebelum bertolak ke Tanah Suci Mekkah untuk beribadah haji.

Kabar kedatangan Maruf Amin ke PBNU tersebut dikonfirmasi DPP Partai Kebangkitan Bangsa. Sejumlah tokoh termasuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dikabarkan akan ikut hadir dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan bakal calon wakil presiden untuk Pilpres 2019 itu dengan para pengurus PBNU sedianya diadakan siang tadi selepas dzuhur. Kiai Maruf sendiri sudah tiba lebih awal pada pukul 12.00 WIB.

Baca Juga:

Sebelumnya beredar kabar bahwa pertemuan hari ini tak sekadar perpisahan dirinya untuk bertolak ke Tanah Suci. Ada agenda lain yang katanya akan dibicarakan.

Namun Kiai Maruf sendiri belum menyampaikan secara resmi maksud kedatangannya. Maruf Amin pamit sekadar karena hendak pergi haji.

Terlepas dari itu, Wakil Ketua Tim Kampanye pasangan Jokowi-Maruf Amin Abdul Kadir Karding membenarkan bahwa Kiai Maruf akan berangkat haji Selasa siang ini. Dari keterangan Karding, niatan Maruf menunaikan ibadah haji sudah direncanakan jauh-jauh hari, bahkan sebelum dirinya ditunjuk menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres tahun depan.

“Infonya akan berangkat dengan salah satu keluarganya,” ujar Karding.

Pihak PBNU sendiri mendoakan Kiai yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia itu. Selain mendoakan perjalanan hajinya, PBNU juga mengungkapkan syukurnya atas terpilihnya Kiai Maruf menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi.

“Ini takdir Allah. Kiai Maruf Amin yang tidak berambisi justru terpilih,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, belum lama ini.

Menurutnya, sosok keulamaan dan keteduhan KH Maruf Amin akan membuat suasana Pilpres nanti lebih sejuk dari sebelumnya. Hal ini pula yang diinginkan bangsa Indonesia bahwa pemilu bukanlah ajang yang memicu keretakan.

Masih kata Said Aqil, figur Kiai Maruf bukan sekadar ulama semata, melainkan tokoh yang berpengalaman luas di bidang yang lain, termasuk politik, kenegaraan, juga ekonomi, khususnya ekonomi syariah.

“Pak Kiai Ma`ruf pernah menjadi Wantimpres, anggota MPR, juga penggerak ekonomi syariah,” terangnya.

Kia Maruf yang saat ini menjabat sebagai Rais Aam PBNU, klaim Said Aqil, merupakan pilihan yang tepat bukan hanya untuk Jokowi, tetapi juga untuk bangsa Indonesia.

“Karena itu kami, PBNU, ikhlas melepas Kiai Maruf untuk kepentingan yang lebih besar,” katanya.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya