Menurunkan Kadar Co2 Dalam Kamar Bisa Membuat Tidur Lebih Nyenyak
Jakarta – Membuka jendela ternyata dapat meningkatkan kualitas tidur di malam hari. Alasannya, perputaran udara yang lebih baik dapat menurunkan kadar karbon dioksida (CO2) di dalam ruangan sehingga tidur menjadi lebih nyenyak. Hal ini diungkapkan oleh sekelompok peneliti asal Belanda dalam sebuah studi berskala kecil. Studi ini melibatkan 17 partisipan dengan kondisi badan yang sehat selama lima hari.
Dalam kurun waktu tersebut, sebagian partisipan diminta untuk tidur di dalam kamar tidur dengan ventilasi udara yang baik. Ventilasi udara yang baik ini didapatkan dengan cara membuka jendela ataupun pintu kamar saat tidur. Sedangkan, sebagian partisipan diminta untuk tidur di dalam kamar tidur dengan ventilasi yang kurang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok peserta dengan ventilasi udara yang baik terlihat tidur lebih nyenyak. Kadar karbon dioksida yang lebih rendah di dalam kamar dinilai mempengaruhi efisiensi tidur.
“Kadar karbon dioksida yang lebih rendah (di kamar tidur) mendorong terjadinya kedalaman tidur dan efisiensi tidur yang lebih baik, serta lebih rendahnya kasus terbangun di malam hari,” terang ketua peneliti sekaligus peneliti lingkungan dari Eindhoven University of Technology Asit Kumar Mishra melalui jurnal Indoor Air seperti dilansir WebMD.
Ahli masalah tidur dari Amerika Serikat juga menekankan pentingnya lingkungan di waktu malam dalam menunjang kualitas tidur. Beragam properti fisik yang mengelilingi seseorang saat tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur orang tersebut.
“Studi ini mengingatkan kit abahwa tidak semua kamar tidur setara,” lanjut ahli masalah tidur dari Center for Sleep Medicine di Lenox Hill Hospital Dr Steven Feinsilver.
Fainsilver mengatakan banyak yang sudah mengetahui bahwa tidur di lingkungan yang lebih dingin dapat meningkatkan kualitas tidur. Namun, jarang yang menyadari bahwa kualitas udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kualitas tidur.
“(Ini) jarang mendapatkan perhatian yang cukup,” ujar Feinsilver.
Meski begitu, Feinsilver menilai penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih terukur. Salah satunya dengan menerapkan tes tidur formal seperti EEG untuk mengetahui aktivitas gelombang otak saat tidur.
“Tes tidur formal termasuk EEG (gelombang otak) mungkin dapat lebih banyak menjelaskan kondisi-kondisi ini,” kata Feinsilver.
Ping
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: