Connect with us

Palembang Berpotensi Kembangkan Wisata Nostalgia

Palembang

Palembang – Kota Palembang, Sumatera Selatan, disebut berpotensi mengembangkan paket wisata nostalgia. Pasarnya bisa saja wisatawan asing yang semasa mudanya pernah tinggal di Kota Pempek ini.

Hal ini terinspirasi dari cerita banyak pemandu wisata di Palembang. Mereka mengaku seringkali bertemu dengan wisatawan asing yang memang ingin bernostalgia di tempat kakek-neneknya.

“Kota Palembang sekitar tahun 1950-an di kawasan Plaju terdapat perusahaan minyak Amerika Serikat PT Stanvac yang kini menjadi PT Pertamina,” ungkap salah satu pemandu, Ferry, di Palembang, Sabtu (14/4).

Baca Juga: Pasar Ikan Terbesar di Indonesia akan Hadir di Kota Pempek

Saat ini, katanya, ia memandu 20 wisatawan asing dari Belanda. Mereka adalah anak dan cucu mantan karyawan Stanvac. “Anak dan cucu mantan karyawan perusahaan asing itu kini merindukan tempat mereka bermain semasa kecil,” imbuhnya.

“Satu hari berwisata ‘One day tour‘ dengan tamu dari Belanda yang bernostalgia dengan kehidupan lama orangtua dan kakeknya. Katanya, kehidupan masa kecil mereka penuh kenangan indah,” ujarnya.

Dalam rombongan wisatawan Belanda yang dipandunya sejak Jumat (13/4) itu, mereka tertarik ke Palembang karena mendengar cerita ayah dan kakeknya. Pendahulunya itu pernah bekerja di perusahaan minyak Amerika tersebut.

Wisatawan Belanda yang bernostalgia di komplek Pertamina Plaju dan Sungai Gerong ini lantas menceritakan bagaimana mereka dan beberapa ayah mereka lahir di Palembang. Mereka tinggal di kompleks Pertamina pada usia 4-5 tahun pada 1950-an.

Berbekal peta dan kenangan yang diingat waktu kecil, 60 tahun silam, mereka lalu mencari jejak kehidupan masa kecil mereka. Mereka berkeliling di kompleks Pertamina, Plaju, dan Sungai Gerong.

Pemandu pun mengantarnya mencari rumah tinggal mereka, rumah sakit, kolam renang, lapangan tenis, dan sejumlah kenangan lain. Dan tentu saja menikmati wisata Sungai Musi.

Beberapa wisatawan yang orangtuanya masih hidup lalu bercerita pada ayah dan ibunya di Belanda. Meski saat ini sudah banyak yang tua dan sakit-sakitan, mereka antusias mendengar cerita tentang Palembang.

Rindu kian kuat kala anak dan cucunya membuatkan video dan foto. Beberapa pun melakukan panggilan video langsung dengan ponsel.

Melihat cerita dari pemandu tersebut, melihat bagaimana bahagianya wisatawan asing, muncul gagasan mengapa tidak dibuatkan sekalian wisata nostalgia.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya