Connect with us

Yenny Wahid: Pasangan Jokowi Harus Punya Perspektif Lengkap

pasangan Jokowi
Yenny Wahid, Mahfud MD, Gus Dur, dan Cak Imin.(Istimewa)

Jakarta – Yenny Wahid, putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sekaligus Direktur Eksekutif The Wahid Institute, menilai, calon wakil presiden pasangan Jokowi harus memiliki perspektif lengkap. Hal ini agar bisa melihat bangsa Indonesia secara utuh.

Adapun, perspektif lengkap yang dimaksud putri Gus Dur ini adalah pengalaman yang dimiliki sosok pasangan Jokowi itu. Menurut Yenny, pasangan Jokowi yang ideal adalah sosok yang pernah menjabat di tiga lembaga, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

“Kalau bisa orang yang punya perspektif lengkap. Ada sosok-sosok di antara nama seliweran, yang misalnya pernah di eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dengan demikian, nanti saat memimpin negara, bisa melihat lebih utuh,” ujar putri Gus Dur tersebut di Jakarta, Kamis (19/7).

Selain berperspektif lengkap, Direktur Eksekutif The Wahid Institute ini juga menambahkan, cawapres Jokowi harus punya mental mengedepankan bekerja ketimbang berbicara. Ini untuk mengimbangi Jokowi yang mementingkan kinerja. “Track record-nya bisa bekerja,” tambah Yenny.

Baca Juga:

Menurut Yenny, sekarang sudah bukan zamannya jabatan cawapres itu hanya pemanis. Cawapres sekarang punya peran untuk meningkatkan elektabilitas capresnya. Sekali lagi, dengan catatan, cawapres tersebut bukan hanya bisa mendulang suara, melainkan juga bekerja.

“Posisi wakil presiden bukan menjadi sekadar ban serep, tapi juga posisi yang diperhitungkan, bisa bawa suara. Siapa pun wakil presidennya Pak Jokowi, Pak Prabowo, benar-benar komplementer, jadi pelengkap. Jadi, bukan sekadar simbolis saja,” jelas Yenny.

Terkait, cawapres dari kalangan muslim, Yenny pun berharap bila nantinya cawapres dari kalangan Islam, cawapres tersebut memang terbukti bobot, bibit, dan bebetnya. “Bukan cuma sekadar sosok yang mendulang suara,” imbuh putri Gus Dur ini.

Dalam kesempatan itu, putri Gus Dur ini mendoakan Jokowi agar wapres pilihannya tepat dan bisa bekerja sama dengan baik. Ia pun berdoa agar Pemilu dan Pilpres 2019 berjalan lancar dan demokratis.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya