Connect with us

PBB Layangkan Sanksi Baru untuk Korea Utara

Kim Jong Un mengunjungi fasilitas program senjata nuklir di Pyongyang.Foto: Reuters/KNCA

New York – Sanksi demi sanksi terus menghujani Korea Utara. Terbaru, Dewan Keamanan PBB sudah sepakat mengadopsi draf resolusi sanksi baru untuk Korea Utara setelah negara tersebut kembali menguji coba nuklir keenam dan terbesarnya. Resolusi sanksi itu pun sesuai dengan versi Amerika Serikat.

Keputusan ini merupakan hasil dari pemungutan suara di markas Dewan yang dilakukan Senin (11/9) kemarin. Drafnya sendiri mendapat dukungan penuh dari Cina dan Rusia, sehingga suara yang dihasilkan bulat, 15-0. Dengan begitu, Korea Utara berarti resmi dilarang mengekspor tekstil ke luar. Selain itu, kegiatan pengapalan minyak ke negeri tersebut juga sudah dilarang.

“Sanksi terkuat telah kami jatuhkan untuk Korea Utara, ini sanksi terkuat melalui solusi politik,” tegas duta besar Prancis untuk PBB, François Delattre, menjelang pemungutan suara, seperti dilansir Reuters.

Sanksi ini pun melengkapi sanksi sebelumnya seperti pelarangan ekspor batu bara, biji besi, dan makanan laut. Seorang pejabat Amerika yang juga terlibat dalam pemungutan suara mengatakan, sudah lebih dari 90 persen ekspor Korea Utara dilarang.

Tak cuma itu, Korea Utara juga sudah dilarang mengimpor seluruh gas alam cair dan kondensat gas alam. Hanya saja sanksi tersebut cuma mengimbangi impor minyak mentah Pyongyang dalam waktu 12 bulan terakhir, juga membatasi impor minimum produk minyak mentah hingga dua juta barel per tahun.

Sebelumnya, Amerika melalui draf sanksinya juga sudah menyiapkan pembekuan aset Presiden Korea Utara Kim Jong-un. Negara-negara lain juga sudah dilarang menjual minyaknya ke Pyongyang. Namun usulan ini kemudian dibatalkan dengan alasan demi melunakkan sikap Cina dan Rusia.

Draf resolusi ini sendiri merupakan yang kesembilan yang dikeluarkan 15 angggota Dewan Keamanan sejak 2006. Semua terkait dengan uji coba rudal balistik, program nuklir ataupun bom hidrogennya yang dianggap meresahkan global.

Balasan Korea Utara
Tak tinggal diam, Pemerintah Korea Utara pun mengatakan akan membalas Amerika Serikat dengan rasa sakit dan penderitaan terbesar jika terus memaksakan sanksi baru internasional. Melalui Kementerian Luar Negeri Korea Utara, mereka berjanji akan “membayar” tindakan Amerika tersebut dengan “bayaran” yang mahal.

“Langkah-langkah yang akan diambil oleh DPRK akan menyebabkan rasa sakit dan penderitaan terbesar yang pernah dialami Amerika sepanjang sejarah,” demikian bunyi pernyataannya yang disiarkan KCNA dan dilansir Guardian pada Senin, (11/9) kemarin.

W. Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya