Penjahat Siber Kini Banyak Menyerang Game Online dan Mata Uang Digital
Jakarta – Dalam laporan Kapersky Lab, untuk kuartal ketiga 2017, lanskap serangan siber menunjukkan preferensi untuk serangan DDoS yang lebih kompleks. Hal itu hasil pengamatan perkembangan tren periode pelaporan sebelumnya, seperti botnet yang bergeser dari computer ke bentuk lainnya.
Selain itu, laporan tersebut menunjukkan meningkatnya peran botnet Linux dan sebagainya, peningkatan jumlah negara dengan banyak organisasi di negara tersebut yang menjadi target serangan, serta meningkatnya jumlah serangan terhadap game online dan layanan keuangan baru (seperti ICO).
DDoS atau Distributed Denial of Service attacks, adalah jenis serangan yang ditujukan pada komputer atau server di dalam jaringan internet untuk menghabiskan sumber daya yang dimiliki hingga tidak dapat lagi menjalankan fungsinya.
Menurut para ahli Kaspersky Lab, DDoS telah menyerang organisasi di 98 negara pada kuartal ketiga, sedangkan geografi serangan hanya sampai 86 negara pada periode pelaporan sebelumnya.
Terdapat perubahan pada 10 negara teratas dalam hal jumlah target, yaitu Rusia naik dari posisi tujuh ke empat, sementara Perancis dan Jerman menggantikan Australia dan Italia.
Sementara itu, 10 negara yang paling populer untuk menjadi host dari botnet command servers pada kuartal ini, yaitu Italia dan Inggris, menggantikan Kanada dan Jerman.
Dalam kedua kasus tersebut China, Korea Selatan dan Amerika Serikat, sebagai negara yang paling populer sebagai host untuk data center termurah, terus menduduki peringkat teratas.
Proporsi botnet Linux, masih terus berkembang yaitu menyumbang 70% serangan pada kuartal terakhir, dibandingkan 51% pada kuartal sebelumnya.
Persentase serangan kompleks seperti SYN dan HTTP-DDoS juga meningkat, sementara proporsi metode lainnya turun.
Selain itu, di kuartal ketiga 2017, terlihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah serangan campuran, di sini para penjahat dunia maya menggunakan beberapa metode secara bersamaan.
Peralihan aksi penjahat siber ke serangan yang lebih canggih, juga dapat diamati dalam hal pilihan metode serangan mereka, misalnya, di kuartal ketiga, botnet WireX yang menyebar melalui aplikasi Android sah telah dihapus, dan teknologi Pulse Wave, yang meningkatkan kekuatan serangan DDoS menggunakan kerentanan teknologi hybrid dan cloud, yang dibiarkan tidak terlindungi.
Kemudian, yang menarik adalah beragam korban serangan DDoS selama periode pelaporan. Secara khusus, banyak layanan game online, seperti Final Fantasy, Blizzard Entertainment, American Cardroom dan UK National Lottery yang terpengaruh.
Para ahli Kaspersky Lab mencatat adanya peningkatan jumlah serangan DDoS yang menargetkan platform yang melakukan penawaran koin awal (initial coin offering / ICOs), penawaran awal token dengan menggunakan teknologi blockchain.
Serangan DDoS semacam itu ditujukan untuk mendiskreditkan layanan ini atau yang lebih buruk lagi, berfungsi sebagai manuver yang dipakai untuk mengganggu selama aksi pencurian sebenarnya berjalan.
Kirill Ilganaev, Head of Kaspersky DDoS Protection di Kaspersky Lab, mengatakan, hiburan dan layanan keuangan, bisnis yang sangat bergantung pada ketersediaan yang konstan kepada pengguna, selalu menjadi target favorit untuk serangan DDoS.
“Bagi mereka, downtime yang disebabkan oleh serangan dapat mengakibatkan tidak hanya kerugian finansial yang signifikan, tetapi juga risiko reputasi yang dapat mengakibatkan perpindahan pelanggan ke pesaing,” kata Kirill, Minggu (12/11/2017).
Menjadi tidak mengherankan, lanjut Kirill, bahwa layanan game online dengan omzet ratusan juta menarik perhatian penjahat siber dan situs jenis keuangan baru juga terus diserang.
“Bagaimana pun, masih banyak perusahaan yang belum memberikan perhatian penuh untuk perlindungan profesional terhadap serangan DDoS,” ujarnya.
Pendekatan yang direkomendasikan untuk perusahaan-perusahaan ini, menurut Kirill, adalah mendelegasikan perlindungan dari serangan DDoS ke agen terpercaya yang memiliki pengetahuan mendalam tentang ancaman siber dan metode untuk memerangi mereka, dan menugaskan kembali sumber daya TI yang sebelumnya kosong demi perkembangan bisnis.
M Riz
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: