Connect with us

Perekonomian Global Tumbuh Serempak, Pertama Kali Sejak Dekade Lalu

Global economyEconomic blog

New York – Untuk pertama kalinya dalam dekade ini, pertumbuhan ekonomi di pusat-pusat perekonomian global meningkat bersamaan. Stimulus suku bunga rendah dari bank sentral berhasil menggerus krisis yang menghantam AS hingga Yunani, Brazil dan negara lainnya, secara bertahap.

Sebanyak 45 negara yang perekonomiannya direkan oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, seluruhnya menunjukkan kenaikan pada tahun ini. Bahkan 33 negara diantaranya mengalami peningkatan laju pertumbuhan dibanding tahun lalu.

Menurut OECD, inilah untuk pertama kalinya sejak 2007 lalu, semua negara mengalami peningkatan dan sebagian besar negara itu mulai mengalami akselerasi pertumbuhan sejak 2010, dimana banyak negara mulai menikmati perbaikan setelah dihantam krisis keuangan global.

Selama 50 tahun terakhir, jarang terjadi pertumbuhan ekonomi negara-negara yang direkam OECD bertumbuh secara simultan. Selain apa yang terjadi pada dekade lalu, hal itu baru terjadi pada akhir 1980-an, dan beberapa tahun sebelum krisis minyak 1973.

“Ini tidak terjadi secara cepat atau menegangkan, lebih lamban dan metodis, tapi ini berhasil menyelesaikan pekerjaan, ” kata Josh Feinman, kepala ekonom global Deutsche Asset Management, seperti dikutip The Wall Street Journal (24/8).

Ironisnya, perkembangan itu terjadi, tak lama setelah gerakan nasionalis di AS, Eropa, dan sekitarnya mendapatkan kehidupan baru, yang digerakkan oleh syak wasangka terhadap perdagangan dan keuangan global. Saat ini, peningkatan pertumbuhan mendongkrak keuntungan produsen mobil Jepang, penambang batubara Indonesia, dan pembuat forklift di Jerman.

Eskpor AS tumbuh mendekati 6 persen pertahun untuk pertama kalinya pada paruh pertama tahun ini, kinerja terbaik dalam dua kuartal sejak akhir 2013, melebihi rata-rata pada dekade sebelumnya.

Episode pertumbuhan tersebut bisa batal jika sinkronisasi pertumbuhan itu berubah menjadi terlalu panas. Sebagaimana krisis yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, lonjakan harga saham global atau pasar properti regional dapat dengan cepat nerubah menjadi kekacauan keuangan yang menggerus perekonomian.

Para bankir bank sentral, bisa saja merontokkan semua kemajuan yang sudah terjadi jika dalam simposium tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming, pekan ini, mereka memutuskan untuk menarik kembali stimulus keuangan secara agresif. Sejauh ini, kemajuan pertumbuhan global dinilai bergerak dalam jalur yang benar, sebagian karena inflasi yang rendah dan bank sentral menyesuaikan kebijakan moneternya secara bertahap.

“Untuk pertama kalinya, setelah bertahun-tahun, kita melihat sinyal sinkronisasi ekpansi ekonomi di dalam dan luar negeri,” kata gubernur The Fed Lael Brainard , sebelum rapat kebijakan The Fed, Juni lalu.

Ada berbagai faktor yang mendorong pertumbuhan global. Salah satunya adalah meningkatnya perekonomian zona euro setelah tergulung masalah berkepanjangan.

Menurut OECD, pertumbuhan ekonomi di 19 negara zona euro pada kuartal pertama tahun ini sudah mampu melebih AS dan terus meningkat pada kluartal kedua.  Kepercayaan ekonomi mencapai level tertinggi pada dekade ini, dan angka pengangguran menurun ke level terendah dalam 8 tahun, sebesar 9,1 persen.

Dibanyak negara maju, termasuk AS, akibat lanjutan dari krisis keuangan akhirnya memudar.  Rumah tangga AS telah berhenti menurunkan eksposur utangnya dan mulai kembali ke pola belanja normal. Kebijakan fiskal di banyak negara maju telah bergeser dari penghematan menjadi lebih longgar. Meskipun Fed sudah mulai menaikkan target suku bunganya, sebagian besar suku bunga di seluruh dunia masih tetap rendah dan di bawah tingkat inflasi.

Dunia juga mendapat keuntungan dari berbaliknya permintaan dan harga komoditas global yang dimulai pada 2014. Pasokan energi baru, berkombinasi dengan pertumbuhan global yang halus membantu menurunkan harga-harga, sehingga tingkat harga kembali stabil dan investasi meningkat kembali.

Pada tiga periode berbeda dalam 50 tahun terakhir terjadinya sinkronisasi pertumbuhan, tren tersebut berlanjut selama beberapa tahun. Namun pada akhirnya, ekspansi ekonomi berlangsung menjadi terlalu bernafsu dan berakhir dengan pecahnya gelembung-gelembung ekonomi.

Beberapa sinyal munculnya gelembung ekonomi belakangan ini juga sudah mulai tampak, di luar maslah melonjaknya harga saham. Cina semakin bergantung pada pertumbuhan pasar propertinya, dan memaksa Beijing untuk menindak para spekulan pembeli rumah. Permintaan properti yang terus-menerus mendorong produksi dan penjualan bahan bangunan, perabotan dan barang lainnya. Harga properti pun semakin meroket.

Namun inflasi rendah yang meluas di seluruh dunia, akan memberi tekanan pada bank sentral untuk lebih berhati-hati dalam menarik kembali stimulus moneternya, dan memberi kesempatan untuk perttumbuhan ekonomi yang lebih lama. (The Wall Street Journal/kk – Ipotnews).

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya