Permintaan Tinggi, Harga Minyak Naik
Singapura – Harga minyak naik pada perdagangan Senin, didorong kekhawatiran pasokan di Timur Tengah dan pasar Amerika menunjukkan sinyal pengetatan lebih lanjut sedangkan permintaan di Asia terus meningkat.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), bertambah 29 sen atau sekitar 0,56 persen menjadi US$52,13 per barel, demikian laporan Reuters, di Singapura, Senin (23/10).
Patokan Eropa dan internasional, minyak mentah Brent berada di level US$57,90 per barel pada pukul 01.31 GMT, menguat 15 sen atau sekitar 0,26 persen, dari penutupan terakhir,
“Harga minyak bertahan cukup nyaman di atas level US$50 karena kemungkinan gangguan pasokan di wilayah Kurdi Irak yang mendukung harga. Produksi Amerika baru-baru ini juga terkena dampak badai untuk kali kedua dalam beberapa bulan dan jumlah rig pengeboran Amerika menyusut untuk pekan ketiga berturut-turut,” kata William O`Loughlin, analis investasi di Rivkin Securities.
Jumlah pengeboran rig minyak Amerika untuk produksi baru berkurang tujuh menjadi 736 dalam sepekan hingga 20 Oktober, tingkat terendah sejak Juni, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes, Jumat.
Banyak hal akan tergantung pada permintaan untuk memandu harga, dengan mengetatnya pasar Amerika, aliran dari Irak berkurang karena pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok militan Kurdi, dan produksi masih ditahan sebagai bagian dari perjanjian antara Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan produsen non-OPEC guna memperketat pasar.
Di kawasan pertumbuhan utama Asia, konsumsi tetap kuat terutama di China dan India, importir nomor satu dan ketiga terbesar di dunia.
Permintaan minyak China tetap tinggi, rata-rata sepanjang Januari-September sebesar 8,5 juta barel per hari (bph). “Tiga faktor utama mendorong hasrat China yang tak terpuaskan untuk minyak mentah: penurunan produksi dalam negeri, meningkatnya akses terhadap impor dan ekspor untuk penyulingan independen, dan membangun cadangan minyak strategis,” tutur Barclays Inggris.
Permintaan bahan bakar di India juga meningkat. India mengimpor rekor 4,83 juta bph sepanjang September karena sejumlah kilang kembali beroperasi setelah melakukan perawatan ekstensif untuk memenuhi permintaan bahan bakar lokal yang meningkat.
Impor di negara itu pada periode September tercatat 4,2 persen di atas saat ini setahun lalu dan sekitar 19 persen lebih banyak dari Agustus, menurut data pelacakan kapal dari sumber industri dan Thomson Reuters Analytics.
Ketatnya kondisi pasar minyak, banyak analis meramalkan harga akan naik lebih lanjut. “Kita akan melihat harga minyak lebih tinggi sebesar 10 persen pada akhir tahun. Kami sudah mulai mengakumulasi posisi kuat di sektor minyak,” ungkap Shane Chanel, analis dari ASR Wealth Advisers.
J. Jams
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: