Connect with us

Putin Percaya Negara Memiliki Kecerdasan Buatan Terbaik akan Menguasai Dunia

Presiden Rusia Vladimir Putin percaya negara yang mengarahkan perhatiannya pada kecerdasan buatan atau Artificial Inteligent (AI) bisa mendominasi dunia di masa depan.

Menurut sebuah laporan oleh organisasi RT yang didanai negara Rusia (pertama kali dipublikasikan oleh The Verge ), Putin mengatakan kepada siswa sekolah bahwa “kecerdasan buatan adalah masa depan, tidak hanya untuk Rusia, tapi juga untuk seluruh umat manusia.”

“Itu datang dengan peluang yang sangat besar sekali, tapi juga bisa jadi ancaman yang sulit diprediksi,” katanya.

“Siapa pun yang menjadi pemimpin di bidang ini akan menjadi penguasa dunia.”

Itulah sebabnya Rusia akan berbagi pengetahuannya tentang kecerdasan buatan dengan negara lain. “Sangat tidak diharapkan jika sekelompok orang atau negara memonopolinya,” kata Putin.

Saat ini, AI digunakan oleh perusahaan seperti Google, Facebook, Microsoft, dan Apple untuk mengaktifkan beberapa perangkat lunak dan layanan mutakhir mereka. Tapi kemajuan teknologi di bidang militer dengan  senjata bertenaga AI akan merupakan tahapan selanjutnya dalam evolusi peperangan.

Presiden Rusia percaya bahwa, seperti dilaporkan CNBC pertama kali , pesawat tak berawak akan berada di garis terdepan medan perang masa depan. “Ketika satu pesawat tak berawak dihancurkan oleh pesawat tak berawak yang lain,” katanya, “tidak ada pilihan selain menyerah.”

Klaim Putin juga mendorong CEO Tesla Elon Musk, yang memperingatkan tentang risiko“persaingan untuk keunggulan AI”, yang dia percaya bisa “menyulut” perang dunia ketiga. Kejadian ini tergambar dalam film-film Terminator dan Matrix, dimana perang dunia dipicu oleh mesin kecerdasan buatan.

Screenshot_2017-09-05-11-42-11-171_com.android.browser

Cuitan Elon Musk menanggapi pernyataan Putin di The Verge

Musk khawatir bahwa AI dapat memulai perang secara mandiri, bukan lagi ditentukan oleh pemimpin negara. Itu, menurutnya , bisa terjadi “jika kecerdasan buatan itu yang memutuskan bahwa serangan mendahului adalah jalan yang paling mungkin menuju kemenangan”.

Screenshot_2017-09-05-11-42-29-440_com.android.browser

Cuitan Elon Musk untuk bersikap proaktif tentang bahaya AI yang bisa memicu perang dunia III

Musk percaya pada AI, tapi dia telah memperingatkan tentang bahaya potensial di masa lalu, bahkan membayangkan skenario mimpi buruk dengan robot turun ke jalanan membunuhi orang. Lebih dari itu, dia mengusulkan ada aturan-aturan untuk mengantisipasi ini tidak terjadi. “AI adalah kasus yang jarang terjadi, saya pikir kita perlu bersikap proaktif dalam regulasi daripada bersikap reaktif,” katanya dalam sebuah wawancara baru-baru ini .

“Saya pikir saat kita reaktif dalam peraturan AI, sudah terlambat.”

K.Rinaldi

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya