Connect with us

Reflasi China Dorong Pertumbuhan Global

Meningkatnya laju inflasi China menimbulkan ekspektasi akan menguatnya pertumbuhan global dan akan memperpanjang rebound harga komoditas. Pada saat bersamaan, dengan kondisi keuangan yang tetap longgar – akibat terus berlanjutnya kebijakan suku bunga rendah – yang berpengaruh pada harga ekuitas dan lemahnya dolar AS, menciptakan dorongan yang mengintensifkan perburuan akan imbal hasil.

“Kita mengalami pertumbuhan global yang solid dan periode keuangan yang terlonggar dalam sejarah,” kata Andrew Sheets, kepala strategi antar-aset  Morgan Stanley, seperti dikutip Bloomberg (12/9).

Ditambah dengan kenaikan indeks harga produsen China periode Agustus sebesar 6,3 persen dibanding tahun lalu, memunculkan spekulasi bahwa perekonomian negara itu akan memicu momentum pertumbuhan di pasar negara maju dan berkembang.

“Reflasi  China tetap hidup  dan bisa menjadi faktor yang semakin dominan, setelah badai dan tekanan Korea Utara mereda,” ungkap Ben Emons, kepala ekonom Intellectus Partners LLC.

Menurut Emon, reflasi atau kebijakan keuangan (fiskal maupun moneter) China yang dirancang untuk mendongkrak ouput dan memerangi efek deflasi, sudah berhasil mendorong reli mata uang emerging-market dan harga komoditas selama beberapa bulan terakhir. Permintaan komoditas China juga cenderung akan memacu kenaikan harga produsen di pasar negara maju.

“Dampak reflasioner China menjadi salah satu kunci yang memastikan terjadinya koordinasi pemulihan global selama 2016/2017,” tulis Viktor Shvets dan Chetan Seth dari Macquiore Group Ltd.

JPMorgan Chase & Co menyebutkan, kenaikan harga komoditas – tembaga dan minyak mencapai sekitar 20 persen, dari harga terendah pada kuartal kedua, serta bijih besi yang naik lebih tinggi lagi – juga mengonfirmasi bahwa proyeksi pertumbuhan global mempunyai fundamental yang solid.

“Menguatnya kembali harga komoditas mendorong hasil kuartal ketiga yang cenderung lebih sehat,”  ungkap Mislav Matejka, kepala tim ahli strategi JPMorgan Chase & Co. Mereka meyakini proyeksi lonjakan pendapatan pada paruh kedua tahun ini akan diperoleh dari sektor energi dan material.

Jika harga komoditas tetap bertahan pada level saat ini, pertumbuhan penjualan perusahaan AS dan Eropa akan meningkat sekitar 5 persen dibanding tahun lalu, pada kuartal ini. “Kita juga akan melihat perbaikan rata-rata nilai dan saham sumber daya alam, ketika imbal hasil obligasi global meningkat dan risiko geopolitik mereda,’ imbuh Dennis Debusschere kepala strategi portofolio Evercore ISI.

Sinyal akselerasi pertumbuhan global muncul ketika kondisi likuiditas mulai melonggar berkat melemahnya dolar, imbal hasil surat utang pemerintah AS (US Treasury) yang lebih rendah serta ketahanan di pasar kredit dan ekuitas. Para investor di pasar US Treasury bernilai US$14,1 triliun saat ini mulai mendesak manajer investasi untuk mengucurkan lebih banyak dana mereka ke aset-aset berisiko.

Kondisi likuiditas yang relatif longgar menjadi amunisi penerbitan surat utang AS maupun negara berkembang, bahkan Tajikistan pun ikut masuk ke pesta surat utang global sebagai pendatang baru. Ahli strategi Citigroup menyarankan, agar investor meningkatkan eksposur mereka pada surat utang korporasi layak investasi dengan menjual obligasi asuransi, dengan mengacu pada proyeksi dovish pada suku bunga AS.

“Ini menjadi permainan `siapa yang lebih bodoh` para investor. Mereka sibuk memperhitungkan kejatuhan imbal hasil obligasi AS, tapi semakin panik berburu imbal hasil [obligasi yang lebih tinggi],” ungkap Shvets dan Seth dari Macquarie.

KR – Sumber Bloomberg

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya