Connect with us

Riset Mengatakan Manekin Cantik Mengusir Pembeli

 

Toko pakaian harus melakukan berbagai hal untuk menjual produk mereka. Tidaklah mudah meyakinkan banyak orang bahwa beberapa barang lebih baik daripada barang yang lain dan tampilan yang sempurna adalah kuncinya. Namun, para ilmuwan baru saja menemukan bahwa manekin atau patung peraga yang tampak sempurna sebenarnya bisa menjadi ide yang buruk. Beberapa orang menghindar dari representasi penampilan ideal manusia.

96affb4db4825b339d4daf7a659ab67e_qny8ak

Manekin memampilkan produk dengan berbagai posisi

Saat Anda berkeliling mal, Anda melihat-lihat toko pakaian – mungkin ada sesuatu  yang sesuai dengan gaya hidup dan penampilan anda agar terlihat baik? Dan Anda melihat deret boneka manekin dengan kaki panjang, pinggang ramping dan payudara yang mengesankan. Atau, jika Anda seorang pria, Anda melihat tubuh plastik berotot yang terlihat dipahat dengan sempurna di gym lokal terbaik.

Ilmuwan dari University of British Columbia –  Sauder School of Business menemukan bahwa orang yang rendah diri sebenarnya merasa minder karena membeli barang-barang yang dipajang pada manekin yang tampak sempurna.

Para ilmuwan mensurvei beberapa orang tentang bagaimana perasaan mereka tentang beberapa item pakaian tertentu pada manekin. Tujuannya adalah untuk melihat apakah persepsi itu terbentuk dari kepercayaan diri seseorang. Para ilmuwan melihat bahwa para peserta merespon positif terhadap manekin yang “lebih buruk” – mereka cenderung lebih memilih membeli barang-barang yang dipajang di manekin dengan wajah yang ditandai, tidak ada kepala atau setidaknya tidak ada rambut. Periset mengatakan bahwa hal ini terjadi karena manekin tersebut tidak mencerminkan standar kecantikan masyarakat lagi.

Darren Dahl, rekan penulis studi tersebut, mengatakan: “Ketika manekin itu adalah contoh kesempurnaan, ini mengingatkan kepada orang-orang yang rentan bahwa mereka tidak mau dibandingkan. Masalahnya adalah kecantikan yang ideal yang ditunjukkan oleh manekin tersebut. Ketika orang merasa bahwa mereka tidak memenuhi ukuran ideal itu, pandangan mereka terhadap produk itu juga meredup “. Para ilmuwan meningkatkan kepercayaan diri para peserta dengan beberapa sugesti yang positif dan mereka menyadari bahwa efek manekin yang sempurna itu telah hilang. Penampilan mereka juga tidak masalah lagi saat mereka menampilkan barang-barang lain seperti payung dan tas tangan. Ini bukan masalah psikologi – ini bisnis.

Sulit untuk mengatakan betapa pentingnya peran manekin, tetapi pada sistuasi yang kompetitif, keuntungan yang lebih penting. Ini menunjukkan bahwa penelitian ini memiliki beberapa implikasi yang penting. Bisnis seharusnya tidak hanya fokus membeli manekin termahal, yang sesuai dengan standar kecantikan yang tinggi di masyarakat, karena mungkin hal itu akan menjadi bumerang. Para ilmuwan menyarankan untuk menggunakan setengah manekin – yang harganya lebih murah dan kurang mengancam kepercayaan diri para pelanggan.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya