Sempat Mogok, Penumpang SkyTrain Bandara Dialihkan
Jakarta – Belum genap sebulan, layanan kereta layang tanpa awak Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) sempat terhenti karena mengalami gangguan listrik yang terjadi pada Minggu (7/1/2018) pagi.
PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola, mengonfirmasi adanya kejadian tersebut. Sebagai kompensasi penumpang langsung dievakuasi dan diarahkan menuju jalur darurat. Kemudian penumpang dapat melanjutkan perjalanan ke terminal tujuan menggunakan bus sebagai pengganti layanan SkyTrain.
Vice President Corporate Communication Angkasa Pura II, Yado Yarismano mengatakan bahwa SkyTrain tersebut mogok akibat gangguan pada jaringan listrik. Begitu gangguan listrik itu terdeteksi, sistem perlindungan otomatis menghentikan laju kereta layang.
“Iya, terjadi gangguan operasional dan penumpang langsung diarahkan ke terminal terdekat menggunakan emergency walkway, sesuai dengan prosedur, kemudian langsung disiapkan shuttle bus untuk menggantikan sementara layanan SkyTrain,” kata Yado Yarismono selaku Vice President Corporate Communication Angkasa Pura II dalam keterangan resminya, Minggu (7/1/2018). Yado menambahkan gangguan pada jaringan listrik dapat ditangani dengan cepat hanya dalam waktu 60 menit.
Baru pada pukul 11.15 WIB, seluruh operasional SkyTrain normal dan bisa kembali melayani penumpang. Hingga saat ini, pukul 15.00 WIB dipastikan seluruh operasional tetap berjalan normal.
Terkait peristiwa ini, pihak Angkasa Pura II selaku pengelola SkyTrain meminta maaf kepada penumpang atas insiden pagi tadi. “PT Angkasa Pura II mengucapkan permohonan maaf atas gangguan operasional ini,” ucapnya saat dimintai keterangan.
Fasilitas skytrain yang dikelola PT Angkasa Pura diketahui baru beroperasi sejak 26 Desember 2017 lalu. Namun baru-baru ini, Kementerian Perhubungan meresmikan Kereta Bandara Soekarno-Hatta. Penumpang bisa menaiki Kereta Bandara tersebut dari Stasiun BNI City (Sudirman Baru) dan turun di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.
Meski begitu, untuk melanjutkan perjalanan dari Stasiun Bandara menuju ke terminal penerbangan, penumpang harus melanjutkan perjalanan menggunakan SkyTrain untuk bisa menuju terminal yang dituju.
Devi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: