Connect with us

Spiderwoman dari Grobogan

Atlet Panjat Tebing Aries Susanti Rahayu
Atlet Panjat Tebing Aries Susanti RahayuTimes Indonesia

Masih hangat dalam ingatan bagaimana Aries Susanti Rahayu memanjat dinding layaknya cicak atau laba-laba. Begitu cepat dan woosh…tiba-tiba saja medali emas berada di genggaman Indonesia.

Dilihat dari rekaman video pun, aksi Aries memanjat dinding nomor kecepatan (speed) putri pada Asian Games 2018, di Palembang, Kamis (23/8) kemarin memang benar-benar cepat.

Entah apa karena tubuhnya memang mungil dibandingkan tinggi dinding yang mencapai 15 meter dengan kemiringan 85 derajat atau tidak. Yang jelas, ia mampu melumatnya dalam kisaran waktu 7,6 detik.

Baca Juga:

Apa yang ditorehkan gadis 23 tahun itu sejak penyisihan sampai final memang patut diapresiasi. Aries pun mencapai final dengan rekor baru, yakni all Indonesia final pertama di Asian Games (bersama Puji Lestari).

Benar saja. Medali Aries menjadi catatan sejarah. Ini merupakan emas pertama Indonesia dari cabang panjat tebing di Asian Games. Panjat tebing pun baru pertama kali dipertandingkan di pesta olahraga terbesar di Asia ini.

Tapi jika melihat ke belakang, sebenarnya bukan hanya sekarang ia membuat sejarah. Tiga bulan lalu, Aries juga dapat emas pada seri Kejuaraan Dunia di Chongqing, China.

Ia malah mengalahkan pemanjat Eropa ternama asal Rusia, Elena Timofeeva di final. Kemenangan Aries pun viral di Indonesia.

Sebab siapa sangka ada anak dari sebuah desa kecil di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mampu mengalahkan atlet top kelas dunia.

Tapi namanya atlet, tak ada prestasi didapat dengan mudah. Perjalanan Aries jadi kebanggaan Indonesia penuh dengan lika-liku.

Ia rela mengorbankan masa remajanya. Berlatih keras sudah jadi rutinitasnya. Hampir tak ada waktu untuk menikmati masa muda seperti lainnya.

Saban hari, ia memforsir tenaga dengan angkat beban. Lari, melompat, dan memanjat adalah pekerjaan rutin. Semua itu diulang beberapa kali dalam sehari, tanpa mengeluh.

Sejak kecil pun Aries memang sudah lebih senang memanjat pohon daripada bermain boneka dengan teman sebaya.

“Dulu waktu kecil di lapangan dekat rumah ada banyak pohon mahoni yang masih kecil. Saya sering memanjat pohon dan langsung berpindah ke pohon yang lain dari atas. Enggak nyangka sekarang saya masih memanjat juga,” ujar Aries.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya