Connect with us

The Last Jedi Dipuji Kritikus, Namun Banjir Tomat Busuk dari Kalangan Fans

Star Wars: The Last Jedi, Episode ke-8 yang dinilai mengecewakan oleh kalangan fans

New York – Dipuji habis-habisan oleh kalangan kritikus rupanya tak serta-merta pasti diterima kalangan fans. Hal ini terjadi untuk kasus film Star Wars: The Last Jedi. Berdasarkan rating penonton di situs review ternama, Rotten Tomatoes, nilai film ini malah sudah mencapai tahap rotten.

Walau sudah ditayangkan di Indonesia sejak 13 Desember 2017, franchise ini sejatinya baru dirilis di Amerika dua hari setelahnya, yakni tanggal 15 Desember 2017. Jarak dua hari itu pun diwarnai hype yang terbilang tinggi.

Ditambah lagi, saat sejumlah kritikus yang mendapat keistimewaan menonton duluan lewat screening, rasa penasaran dan ekspektasi jadi kian tinggi. Pasalnya, meski para kritikus diembargo untuk tidak memberikan review apapun hingga film resmi dirilis, tetap saja celetukan dan bocoran bahwa film ini sangat bagus sampai di telinga fans. Praktis, akhirnya ekspektasi pun bertambah.

Namun ternyata, apa yang disebut kritikus bahwa film ke-8 ini merupakan entri terbaik, bahkan menandingi Empire Strike Back (1980), justru berbanding terbalik dengan reaksi fans.

Terhitung di detik ini, penulusuran Fakta.News melihat audience rating di Rotten Tomatoes telah masuk ke kategori rotten dengan angka 55% dari 121.979 penonton. Meskipun perbedaan rating dari penonton dan kritikus sudah sangat lumrah, untuk kasus The Last Jedi ini bisa dibilang cukup mengejutkan, mengingat besarnya perbedaan angka dari kritikus dan penonton hingga 38%.

Bandingkan saja. Kritikus yang memberikan review positif untuk film ini padahal mencapai 93%, dengan 265 kritikus memberikan “tomat segar” dan 20 kritikus lainnya memberi “tomat busuk”. Di situs lain,  Metacritic, The Last Jedi juga mendapatkan kategori “universal acclaim” dengan total skor mencapai angka 86, yang boleh dibilang cukup mencengangkan.

Ini berarti angka dari penonton tersebut lebih rendah dari The Phantom Menace dan Attack of the Clones yang sering dianggap sebagai dua entri terburuk di seri Star Wars, dengan masing-masing memiliki skor 59% dan 57%.

Di Metacritic juga terjadi hal yang sama, dengan user score di sana hingga tiga hari lalu hanya mencapai angka 5,1 dari total skor yang diberikan dari 1.111 pengguna Metacritic, dengan 478 orang memberi tanggapan positif, 147 orang memberikan tanggapan mixed, dan 486 orang memberikan tanggapan negatif. Berbeda jauh dengan critics score yang mencapai angka 86.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya