Tinggal Selangkah Lagi Lewis Hamilton Menjadi Juara Balapan F1 2017
Suzuka – Perebutan gelar juara di musim balapan F1 2017, semakin seru. Setelah sempat tertinggal 14 poin dari Sebastian Vettel, kini Lewis Hamilton pembalap Mercedes GP itu memimpin dengan 59 poin, pada balapan di Sirkuit Suzuka, Jepang, Minggu (8/10/2017).
Sebelumnya, begitu memasuki jeda musim panas, Vettel yang memenangi GP Hongaria 30 Juli lalu berada di posisi terdepan dalam perebutan gelar juara. Saat itu, Hamilton yang cuma finis posisi keempat di balapan itu tertinggal 14 poin dari Vettel.
Performa Vettel yang terbilang stabil saat itu, hanya tiga kali gagal finis podium, membuat pebalap Ferrari itu dijagokan untuk jadi juara dunia. Sementara Hamilton sempat kesulitan dan empat kali gagal finis podium.
Namun, libur musim panas rupanya membuat peruntungan Vettel dan Hamilton berubah. Sejak seri Belgia, Hamilton mampu meraup empat kemenangan dari lima seri terakhir.
Sementara, Vettel tak mampu menang sekalipun dan malah dua kali retire, di Singapura dan terakhir di Suzuka, Minggu (8/10/2017) siang WIB. Hamilton sendiri menjadi pemenang balapan tersebut.
Dengan kondisi seperti ini, Hamilton kini memuncaki klasemen dengan 306 poin, unggul 59 poin dari Vettel di posisi kedua dengan 247 poin. F1 2017 masih menyisakan empat seri lagi yakni Austin, Meksiko, Brasil, dan Abu Dhabi.
“Saya pasti bermimpi bisa memimpin dengan jarak sejauh ini,” ujar Hamilton seperti dikutip Autosport. “Ferrari benar-benar menjadi penantang serius sepanjang musim ini,” sambungnya.
Tim Mercedes GP, kini merasa sudah melakukan pekerjaan fenomenal, realibilitasnya diyakini jadi kekuatannya. “Mereka begitu teliti dan itu mengapa kami bisa mendapatkan hasil seperti ini serta ketangguhan yang kami punya,” tutup Hamilton.
Hasil GP di Suzuka Jepang
Hasil GP Jepang 2017, di bawah Hamilton adalah duo Red Bull Max Verstappen dan Daniel Ricciardo. Hamilton yang berada di pole, dengan mulus mempertahankan posisinya itu sedari lap pertama hingga lap terakhir.
Sementara, Verstappen dan Ricciardo, yang coba mengganggu Hamilton gagal menyalip rivalnya tersebut. Verstappen pun harus puas dengan posisi kedua disusul Ricciardo.
Melengkapi lima besar balapan Jepang, adalah Valtteri Bottas dan Kimi Raikkonen. Berturut-turut finis posisi keenam hingga kesepuluh yakni Sebastian Ocon, Sergio Perez, Kevin Magnussen, Romain Grosjean, dan Felipe Massa.
Sementara, justru bencana datang menimpa pebalap Ferrari, Sebastian Vettel. Misinya mengejar Hamilton dalam perburuan gelar juara dunia, bakal sulit terwujud. Ini setelah Vettel out di lap keempat karena masalah pada mesin mobilnya.
Hamilton yang memenangi empat dari lima balapan terakhir semakin kokoh di puncak klasemen dengan 306 poin, unggul 59 poin dari Vettel di posisi kedua dengan 247 poin dengan musim menyisakan empat seri. Bagi Vettel, ini adalah kegagalan merebut poin untuk kedua kali dari tiga balapan terakhir setelah di Singapura.
Hamilton bahkan bisa saja mengunci gelar juara dunia di Austin dua pekan mendatang andaikan menang di sana dan Vettel gagal finis lima besar. Sementara di posisi ketiga Bottas mengancam Vettel dengan 234 poin, disusul Ricciardo (192 poin), Raikkonen (148 poin), dan Verstappen (111 poin).
Vettel Masih Berharap
Meski posisinya terjepit, Vettel enggan mengibarkan bendera putih. Pria asal Jerman itu, bakal berusaha sekeras mungkin di empat seri tersisa untuk mengejar Hamilton. Artinya, pebalap Ferrari itu belum menyerah dan masih ingin bertarung dengan Hamilton.
Pada balapan yang dihelat di sirkuit Suzuka itu, Vettel yang start dari posisi kedua sebenarnya bisa menjaga jarak dengan Lewis Hamilton di posisi terdepan. Tapi tak lama selepas start, Vettel tiba-tiba saja disalip Max Verstappen.
Setelah itu baru diketahui ada masalah di mobil Vettel yang membuatnya perlahan dilewati beberapa pebalap sebelum kemudian out di lap ketiga. Saat itu Vettel ada di posisi ketujuh.
Kegagalan finis kedua kali dari tiga balapan terakhir setelah Singapura, tentu sangat memukul Vettel. Pasalnya di saat bersamaan Hamilton malah menang yang merupakan kemenangan keempat dari lima seri terakhir.
Bahkan gelar juara dunia bisa disegel Hamilton di Austin pekan depan, andaikan dia menang lalu Vettel gagal finis lima besar. “Kami memang masih punya peluang (juara dunia), tapi sayangnya tidak seperti yang kami inginkan,” ujar Vettel di Autosport.
M Riz
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: