Tontowi/Liliyana Melaju ke Babak Dua Tanpa Hambatan
Jakarta – Andalan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tanpa hambatan mengawali laga perdana di Blibli Indonesia Open 2018 dengan sempurna.
Berstatus unggulan dua, Tontowi/Liliyana terbilang cukup mudah untuk bisa menang atas lawan yang dihadapinya dari Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.
Dalam pertandingan yang berlangsung sore tadi, Selasa (3/7), di Istora Senayan Jakarta, keduanya membuka game pertama, dengan agresif. Peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro itu terus mengungguli angka atas lawannya.
Tontowi/Liliyana pun unggul 11-4, 15-4 sampai akhirnya mengakhiri game pertama dengan kemenagan 21-11.
“Untuk awal main cukup bagus. Jadi tadi menerapkan pola apa saja enak buat kita,” ujar Liliyana usai laga.
Baca Juga:
- Target Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mundur Lagi, Rampung 2021
- Menteri ESDM: Tarif Dasar Listrik Takkan Naik sampai 2019
Lanjut di game kedua, Tontowi/Liliyana terlihat semakin percaya diri. Kemenangan pun akhirnya dapat dipastikan unggulan pertama itu setelah mampu menyudahi game kedua dengan skor 21-14 tepat di menit ke 30.
“Game kedua lawan sudah pasrah, jadi lebih mudah lagi buat kita,” sahut Liliyana.
“Kita dari awal sudah siap, strategi langsung berjalan dengan baik dan mujarab. Memang ada beberapa kali pukulan yang mati sendiri, tapi di babak kedua nanti harus bisa memperbaiki,” tambah Tontowi.
Pada babak kedua Blibli Indonesia Open 2018 yang akan berlangsung lusa mendatang, Kamis (4/7) Tontowi/Liliyana akan berjumpa dengan pasangan Jepang, Yugo Kobayashi/ Misaki Matsutomo.
Lawannya itu sebelumnya memastikan diri melaju usai di babak pertama pagi tadi menang dari pasangan Indonesia, Yantoni Edy Saputra/ Marsheilla Gischa Islami dengan 21-18, 17-21, dan 21-8.
“Jepang memang terkenal kokoh dan pertahannya kuat. Tetapi di sisi lain main bertahan saja kurang cocok, enaknya main serang. Terus juga meskipun kami lebih diunggulkan, tetapi harus tetap fokus. Karena kalau sudah memegang kendali permainan sejak awal jadi enak,” pungkas Liliyana.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: