Connect with us

Tulang Punggung Sistem Kelistrikan Jawa – Bali, SUTET Ungaran – Batang Selesai 2019

Groundbreaking proyek SUTET 500 kV Ungaran - Batang(foto : bisnis.com)

Semarang – Ground breaking proyek Saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kV Jalur Utara Jawa section 2 Ungaran Pedan-Batang, pada Rabu (20/9/2017), menandai dimulainya  proyek tersebut. Ground breaking tersebut, dilakukan di lokasi Tower 11 di Desa Gebugan Kecamatan Bargas, Kabupaten Semarang.

SUTET 500 kV Jalur Utara Jawa itu, dalam perencanaannya bakal terpasang melintasi 13 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan 8 kabupaten wilayah Jawa Barat. SUTET itu, menghubungkan pembangkit listrik dari PLTU Tanjung Jati, PLTU Batang, PLTU Indramayu, hingga gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) Cibatu Baru, Garut.

Menurut General Manager PLN Unit Induk Jawa Bagian Tengah II (UIP JBT II) Amihwanuddin, penggalian pertama proyek SUTET Ungaran–Batang sepanjang 88 km, merupakan bagian lanjutan jaringan untuk mendukung program penyediaan 35.000 MW oleh pemerintah pusat. “Akan ada 1.373 tower melintas Jawa Tengah dan Jawa Barat, untuk jalur Ungaran–Batang ada 209 tower,” katanya.

Biaya pembangunan infcrastruktur SUTET tersebut, diperkirakan Rp1,2 triliun hanya untuk pekerjaan saja, belum termasuk pembebasan tanah dan fasilitas lainnya. “Seluruhnya, biayanya bisa mencapai Rp2,5 triliun,” ujar Amihwanuddin, disela-sela rangkaian grounbreaking di lokasi Tower 11 di Desa Gebugan Kabupaten Semarang.

SUTET 500 kV Jalur Utara Jawa ini, menurut Amihwanuddin, siap menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Jawa-Bali dan akan mengevakuasi daya listrik yang nantinya dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit di mana saat ini masih dalam tahap pembangunan.

Untuk merealisasikan proyek 35.000 MW dari pemerintah ini, lanjut Amihwanuddin, PLN tidak hanya membangun pembangkit listrik, tetapi perlu menyelaraskan dengan ketersediaan jaringan transmisi dan gardu induk.

“Tugas kami melaksanakan pembangunan transmisi dan gardu induk untuk Jalur Utara Jawa ini dengan tepat waktu, sehingga pada saatnya pembangkit listrik beroperasi, daya listrik dapat dievakuasi menuju ke pusat beban pada pelanggan,” tutur Amihwanuddin.

Selain itu, diharapkan ketersediaan energi ke depan diimbangi dengan masuknya investor dan pertumbuhan industri, sehingga sumber daya listrik yang tersedia bisa dimanfaatkan secara optimal dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Sih Riyanto, Manajer PLN Unit Pelaksana Pemeliharaan 3 Semarang menjelaskan, pembangunan SUTET 500 kV ini akan dibagi dalam beberapa section; 1 melintasi Tanjung Jati – Ungaran, section 2 (Ungaran-Batang), section 3 (Batang-Mandirancan 1), section 4 (Batang-Mandirancan 2), section 5 (Mandirancan-Indramayu), dan section 6 (Indramayu-Cibatu Baru).

“Jika proyek SUTET 500 kV semua selesai, dengan tambahan daya dari PLTU Tanjung Jati, PLTU Batang, Indramayu, dan lainnya di Jawa maka kesiapan energinya aman,” ujar Riyanto.

Asisten I Sekda Kab Semarang Jati Trimulyanto menuturkan SUTET Ungaran–Batang diharapkan memacu rasio elektrifikasi dan semakin menguatkan sistem kelistrikan kalangan pelaku industri skala sedang dan besar di Kabupaten Semarang dan wilayah-wilayah yang terlintasi.

Permadie Setiakusuma selaku Direktur Utama Karya Mitra Nugraha sebagai pelaksana proyek yakin pengerjaan SUTET Ungaran-Batang bisa tuntas sesuai jadwal. “Kontraknya 2 tahun dan dengan pengalaman juga dukungan semua pihak yang kooperatif, diharapkan bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai target di 2019,” pungkasnya.

M Riz

 

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya