Connect with us

Evolusi Membuat Suku Bajo Menjadi Penyelam Andal

suku Bajo
Suku Bajo mempunyai limpa yang lebih besar daripada manusia yang hidup di darat.(Istimewa)

KEMAMPUAN menyelam suku Bajo memang sudah tak bisa dipertanyakan. Kemampuan ini bahkan sudah melegenda di seluruh dunia. Lantas, apa yang membuat orang-orang baju ini terlahir sebagai penyelam terkuat?

Disarikan dari majalah NatGeo, peneliti dari Center for Geogenetics, University of Copenhagen, Melissa Llardo, tertarik meneliti kemampuan menyelam manusia dan implikasinya terhadap gen manusia.

Penelitian ini didasari pada hasil temuan bahwa mamalia yang menghabiskan waktu di laut memiliki organ limpa besar yang tidak proporsional. Melissa pun penasaran ingin mengetahui apakah karakter tersebut juga bakal ditemui di manusia penyelam.

(Baca Artikel Sains Lainnya : Urban Farming, Solusi Kreatif Memenuhi Kebutuhan Pangan Kaum Urban)

Ia pun mendengar informasi tentang “penjelajah laut” yang melegenda saat berkunjung ke Thailand. Penjelajah laut ini tak lain adalah suku Bajo yang ada di Indonesia.

“Saya ingin bertemu dengan mereka. Tidak hanya muncul dengan peralatan ilmiah lalu pergi begitu saja,” ujar Llardo saat pertama berkunjung ke Indonesia.

Di kunjungan kedua, Llardo membawa mesin ultrasound portabel dan alat untuk mengumpulkan air liar. Ia dan timnya kemudian mengunjungi beberapa rumah suku Bajo untuk memotret limpa mereka.

“Mereka terkejut karena saya mendengar tentang suku Bajo,” cerita Llardo.

Selain mengambil data dari suku Bajo, Llardo dan tim juga mengambil sampel dari suku Saluan yang tinggal di daratan. Kedua sampel ini penting sekali untuk dibandingkan agar bisa mengetahui perbedaan karakteristik manusia yang hidup lama di laut dan di darat.

Hasilnya cukup mengejutkan. Llardo dan tim menemukan fakta bahwa ukuran limpa suku Bajo lebih besar 50% dibandingkan limpa suku Saluan. Selain itu, Llardo juga menemukan gen PDE10A di orang Bajo. Gen tersebut disinyalir punya kemampuan mengontrol hormon tiroid tertentu.

Llardo menambahkan, seleksi alam ternyata turut membantu kemampuan menyelam suku Bajo. Seleksi alam ini akhirnya mampu mengevolusi gen orang laut, terutama dalam kaitan menyelam.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya