Kenapa Sepak Bola Inggris Berutang pada Pep Guardiola?
Pandai Mengoptimalkan Potensi Pemain
Bukan hanya memainkan sepak bola indah, Pep juga punya kemampuan untuk memaksimalkan potensi anak didiknya. Ia mengubah Kevin de Bruyne menjadi seorang wide playmaker kelas dunia yang bisa menusuk, mengumpan, sekaligus mencetak gol. Mirip-mirip caranya kala memaksimalkan potensi Leonel Messi di Barcelona.
Pep juga menggali potensi Leroy Sane di sayap kiri hanya dalam waktu setahun. Pemain 22 tahun asal Jerman ini menunjukkan peningkatan kualitas yang signifikan. Musim kemarin, ia dipercaya oleh Pep bermain di 26 laga Premier League dengan menit bermain selama 1.787 menit. Catatan individu Sane musim 2016/2017: 5 gol dan 5 assists.
Musim ini, Sane tampil sangat istimewa di sisi kiri Manchester City. Hingga pertandingan ke-33, Sane sudah dimainkan Pep selama 2.064 menit. Catatan pribadinya: 9 gol dan 12 assists. Catatan ini bisa saja bertambah mengingat masih ada lima laga lagi yang bakal dilakoni City.
Baca Juga: Siapa Pemain Terbaik Liga Inggris 2018?
Berkat prestasi ini, nilai pasar pemuda Jerman ini meroket dalam waktu setahun. Mengutip, transfermark, mahar Sane ketika mendarat ke City sebesar 50,5 juta pounds saat nilai pasarnya hanya 30 juta pounds. Kini nilai pasarnya mencapai 75 juta pounds. Bisa dibayangkan berapa dana yang harus dikeluarkan klub lain agar bisa mendapatkan Sane.
Tak ayal, Sane oleh FA dinominasikan sebagai salah satu pemain terbaik Liga Inggris musim ini.
Ya, itu semua berkat tangan dingin dan kecerdikan Pep Guardiola dalam mengoptimalkan pemain. Tidak hanya pemain muda seperti Sane, Pep juga bisa memaksimalkan pemain berumur seperti Fernandinho.
“Saya pikir di situlah tingkat manajemennya yang berada di atas manajer lain di musim ini,” ujar Linaker saat mengomentari cara melatih Pep Guardiola.
Bakal Mengubah Sepak Bola Inggris
Bagi Linaker, cara ini sangat bagus untuk sepak bola Inggris. Ia yakin pelatih-pelatih lain bakal menyalin cara kerja pelatih asal Spanyol ini.
“Kami akan selalu bersyukur di Liga Premier dan sepak bola Inggris karena kita semua tahu bahwa kesuksesan disalin dan ditiru oleh tim lain, pelatih lain, dan anak-anak yang bermain bola. Tidak diragukan lagi, Guardiola akan memengaruhi gaya sepak bola di negara ini karena tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga membawa kesuksesan,” ujar Linaker.
Ya, itulah kenapa sepak bola Inggris berutang pada Guardiola.
Dwi
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: